PENGERTIAN ANALISIS KIMIA
PENGERTIAN
ANALISIS KIMIA
Kimia analisa adalah cabang
ilmu kimia yang berfokus
pada analisis cuplikan
material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara tradisional,
kimia analisa dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif bertujuan untuk
mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik, sedangkan
analisa kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa
dalam suatu cuplikan.
Kimia analisa modern dikategorisasikan melalui dua
pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analisa dapat
dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis
lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analisa dapat dibagi menjadi spektroskopi,
spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis,
kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia.
Meskipun kimia analisa modern didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar dari kimia analisa dan beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analisa modern berasal dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang. Contohnya adalah titrasi dan gravimetri.
Meskipun kimia analisa modern didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar dari kimia analisa dan beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analisa modern berasal dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang. Contohnya adalah titrasi dan gravimetri.
(2) Analisis modern berkaitan dengan penggunaan alat-alat modern/instrumen dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu, analisis modern seringkali disebut sebagai analisis instrumental. Analisis modern didasarkan pada penggunaan prinsip fisika. Jumlah sampel yang digunakan dalam analisis modern relatif kecil. Kevalidan hasil analisis bergantung pada keandalan instrument. Untuk menjamin bahwa alat dalam kondisi yang andal, biasanya digunakan sampel pembanding. Kelemahan dari analisis modern adalah penggunaan sampel yang harus murni. Jika terdapat pengotor dalam sampel maka berakibat besar pada hasil analisis karena kepekaan instrumen yang tinggi. Belakangan ini analisis modern lebih banyak dipilih karena kecepatan dan keakuratan hasil analisis. Beberapa metode analisis modern yang populer antara lain : UV-Vis, Spektroskopi IR, Elektrimetri, dan NMR.
Metode
klasik
Adanya tembaga dari
percobaan analisa kualitatif ini ditunjukkan dengan warna api yang
hijau-kebiruan.
Meskipun kimia analisa modern
didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, namun akar dari kimia analisa dan
prinsip yang digunakan pada instrumen-instrumen tersebut berasal dari teknik
tradisional yang masih banyak digunakan sampai sekarang. Teknik-teknik ini juga
menjadi dasar bagi kebanyakan siswa laboratorium kimia analisa sarjana.
Analisa
kualitatif
Analisa kualitatif menentukan ada
atau tidaknya sebuah senyawa, tapi tidak massa atau konsentrasinya. Analisa
kualitatif tidak menghitung jumlah.
Analisa
gravimetri
Analisa gravimetrik menentukan massa
dari suatu analit dengan menimbang sampel sebelum dan/atau setelah mengalami
beberapa perubahan. Contoh yang umum adalah menentukan massa air dalam suatu
hidrat dengan memanaskan sampelnya untuk menghilangkan air yang ada, sehingga
akan ada perbedaan massa karena molekul air akan terlepas.
Analisa
volumetrik
Pada titrasi terdapat penambahan reaktan ke larutan yang
sedang dianalisis sampai titik ekivalen tercapai. Jenis yang paling umum adalah
titrasi asam-basa yang menggunakan berbagai macam indikator yang menunjukkan
perubahan warna. Ada beberapa macam titrasi, misalnya titrasi potensiometri.
Tipe indikator yang digunakan berbeda-beda untuk tercapainya titik ekivalen.
Analisis kimia, sering
kita dengar baik itu sebagai jurusan di perkuliahan, sekolah kejuruan, ataupun
sebagai profesi. tetapi, sebetulnya "apa yang dimaksud dengan Analisis
kimia?" itu adalah hal yang terlintas (biasanya) bagi para pelajar smp
yang hendak melanjutkan sekolah ke tingkat menengah kejuruan dan mengambil
jurusan tersebut, juga bagi para civitas akademika yang hendak bergelut di
bidang tersebut. Disini akan saya kemukakan sedikit yang saya tau mengenai
analisis kimia. Secara bahasa, analisis dapat diartikan sebagai suatu proses
pengkajian guna mendapatkan data ataupun kesimpulan dalam suatu pekerjaan atau
mengenai hal tertentu, tetapi disini pengertiannya akan dipersempit bahwa analisis
dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa
kandungan suatu zat dalam sampel, sedangkan kimia adalah cabang ilmu yang
mempelajari komposisi,struktur,sifat zat atau materi yang juga berhubungan
dengan interaksinya mulai dari skala atom hingga molekul. Dari pemaparan
diatas, analisis kimia diartikan suatu rangkaian pekerjaan untuk
memeriksa/mengetahui/menentukan kandungan dari suatu sampel dengan tujuan
tertentu. Rangkaian pekerjaan tersebut dapat berupa penentuan kadar suatu
komponen, komposisi, struktur, sifat fisis, sifat kimia,fungsi senyawa dan
masih banyak lagi yang akan kita temukan di dunia 'keanalisan'. Secara umum
analisis kimia dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis kimia kualitatif
dan analisis kimia kuantitatif. pembagian ini didasari atas tujuan dari
kegiatan analisis itu sendiri.
a) Analisis Kimia Kualitatif
Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui keberadaan(bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik maupun anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misalnya kita mempunyai sampel air minum, dan diminta dicek apakah mengandung logam berat atau tidak. maka untuk mengetahuinya kita melakukan teknik analisa secara kualitatif.
b) Analisis Kimia Kuantitatif
Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misal kita memperoleh tempe dan diminta menentukan kadar protein dalam tempe tersebut. maka untuk mengetahuinya kita lakukan analisa kuantitatif.
Bila kita perhatikan perbedaan dari analisis kualitatif dan kuantitatif yang paling umum adalah pada tujuan dan hasil analisa. jika pada kualitatif diminta untuk menentukan keberadaan suatu zat, pada kuantitatif diminta untuk menentukan jumlah suatu zat. dan dari hasil analisa,umumnya analisa kualitatif memberikan hasil berupa data secara objektif ,sedangkan pada kuantitatif umumnya memberikan hasil berupa data matematis (numerik).
Dalam suatu pengerjaan Analisis Kimia tentu diperlukan suatu instrumen(peralatan) untuk menunjang keperluan analisa. menurut teknik dan instrumennya Analisis Kimia dibagi menjadi dua, yaitu Analisis konvensional(tradisional) dan Analisis instrumental(modern). Analisis Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat konvensional, misalnya pada salah satu contoh metode analisis titrimetri yang menggunakan peralatan gelas kaca. sedangkan Analisis Instrumental adalah suatu teknik analisa menggunakan peralatan canggih dan modern misalnya spektrofotometri yang menggunakan alat spektrofotometer ataupun titrimetri secara konduktometris ataupun potensiometris. Sebetulnya kurang tepat juga jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaan instrumennya, karena ada suatu kasus analisa yang bisa menggunakan kedua cara tersebut, tapi ada juga yang dalam kasus tertentu yang dikhususkan hanya dengan satu cara saja dikarenakan tujuan analisa atau keingin-tercapainya suatu faktor (ketelitian misalnya). tetapi untuk mewakili tentang teknik dan instrumennya klasifikasi diatas pun tidak disalahkan juga karena pada intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis kembali pada tujuan kita melakukan suatu analisa.
Itulah sedikit paparan mengenai apa itu Analisis Kimia. Sebetulnya masih banyak lagi hal berhubungan dengan hal tersebut. alangkah baiknya bagi para rekan-rekan, terutama yang berminat bergelut di bidang Analisis Kimia untuk mencari literatur-literatur lain untuk memperluas pengetahuan di bidang keanalisan dan lebih paham seperti apa pekerjaan Analisis Kimia itu.
a) Analisis Kimia Kualitatif
Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui keberadaan(bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik maupun anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misalnya kita mempunyai sampel air minum, dan diminta dicek apakah mengandung logam berat atau tidak. maka untuk mengetahuinya kita melakukan teknik analisa secara kualitatif.
b) Analisis Kimia Kuantitatif
Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misal kita memperoleh tempe dan diminta menentukan kadar protein dalam tempe tersebut. maka untuk mengetahuinya kita lakukan analisa kuantitatif.
Bila kita perhatikan perbedaan dari analisis kualitatif dan kuantitatif yang paling umum adalah pada tujuan dan hasil analisa. jika pada kualitatif diminta untuk menentukan keberadaan suatu zat, pada kuantitatif diminta untuk menentukan jumlah suatu zat. dan dari hasil analisa,umumnya analisa kualitatif memberikan hasil berupa data secara objektif ,sedangkan pada kuantitatif umumnya memberikan hasil berupa data matematis (numerik).
Dalam suatu pengerjaan Analisis Kimia tentu diperlukan suatu instrumen(peralatan) untuk menunjang keperluan analisa. menurut teknik dan instrumennya Analisis Kimia dibagi menjadi dua, yaitu Analisis konvensional(tradisional) dan Analisis instrumental(modern). Analisis Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat konvensional, misalnya pada salah satu contoh metode analisis titrimetri yang menggunakan peralatan gelas kaca. sedangkan Analisis Instrumental adalah suatu teknik analisa menggunakan peralatan canggih dan modern misalnya spektrofotometri yang menggunakan alat spektrofotometer ataupun titrimetri secara konduktometris ataupun potensiometris. Sebetulnya kurang tepat juga jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaan instrumennya, karena ada suatu kasus analisa yang bisa menggunakan kedua cara tersebut, tapi ada juga yang dalam kasus tertentu yang dikhususkan hanya dengan satu cara saja dikarenakan tujuan analisa atau keingin-tercapainya suatu faktor (ketelitian misalnya). tetapi untuk mewakili tentang teknik dan instrumennya klasifikasi diatas pun tidak disalahkan juga karena pada intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis kembali pada tujuan kita melakukan suatu analisa.
Itulah sedikit paparan mengenai apa itu Analisis Kimia. Sebetulnya masih banyak lagi hal berhubungan dengan hal tersebut. alangkah baiknya bagi para rekan-rekan, terutama yang berminat bergelut di bidang Analisis Kimia untuk mencari literatur-literatur lain untuk memperluas pengetahuan di bidang keanalisan dan lebih paham seperti apa pekerjaan Analisis Kimia itu.
Lebih Mengenal Analisis Kimia
Ada
pribahasa tak kenal maka tak sayang, mulai sekarang yok kita
apresiasikan pribahasa tersebut untuk lebih menyukai kimia. Topik kimia
kali ini yang akan dibahas adalah kimia analisis. Dimulai dengan mencari tahu
apa itu kimia analisisdan dua area yang dipelajari dalam kimia analisis.
Apa
itu Kimia Analisis?
Kimia Analisis adalah cabang ilmu kimia dimana didalamnya dipelajari pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi.struktur, dan fungsi kimiawinya. Ada 2 metode dalam kimia analisis yaitu :
Kimia Analisis adalah cabang ilmu kimia dimana didalamnya dipelajari pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi.struktur, dan fungsi kimiawinya. Ada 2 metode dalam kimia analisis yaitu :
1.
Metode klasik
(Classical Analytical Methods). Metode klasik yang paling banyak digunaka atau
populer seperti titrasi dan volumetri.
2.
Metode Modern
(Instrumental Methods) didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar dari
kimia analitik dan beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analitik modern
berasal dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang.
Berdasarkan
metodenya, kimia analitik dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri
massa, kromatografi, elektroforesis, kristalografi, mikroskopi dan elektrokimia
Apa
Saja Area yang di Pelajari dalam Kimia Analisis?
Dalam
Analisis Kimia ada dua area yang dipelajari, atau kimia analisis itu sendiiri
dibagi dalam dua jenis yaitu :
1.
Analisis Kualitatif
Analisis
kulitatif membahas identifikasi zat-zat atau kelarutan identifikasi untuk
memastikan senyawa-senyawa dalam sampel. Urusannya adalah unsure atau senyawa
apa yang terdapat dalam suatu sampel (contoh).
Dalam
analisis ini jika diibaratkan dalam kehidupan sehari-hari jika kita ingin
berkenalan dengan seseorang misalnya saja dengan orang yang bersuku padang.
Untuk memastikan bahwa orang yang akan anda ajak berkenalan itu orang padang
tanpa menanyakannya lansung, misalnya saja dengan memancingnya menggunakan
beberapa makanan tradisional dimana didalamnya terdapat makanan khas padang.
Dengan cara yang tidak langsung itulah anda dapat menentukan bahwa orang itu
orang padang atau bukan.sama halnya dengan mengidentifikasi suatu sampel yang
kita reaksikan dengan beberapa pereaksi yang dapat menunjukan ciri khas dari
salah satu zat yang terdapat dalam sampel tersebut kita dapat menentukan zat
yang terkandung didalamnya.
Ada
beberapa jenis analisis yang terdapat pada anilisis kualitatif, diantaranya :
1.
Analisis Mikro
-kuantitas
zat 0,5 g – 1,9 g
-volume
yang dipakai sekitar 20 ml
2.
Anlisis Semi Makro
-kualitas
zat sekitar 0,05 g
-volume
yang dipakai sekitar 1 ml
3.
Analisis Mikro
-Kuantitas
zat < 0,01 g
_volume
yang dipakai < 1 ml
analisis
yang paling banyak digunakan adalah analisis Semi Mikro karena pada analisis
ini paling efektif, mempunyai keuntungan : penggunaan zat yg sedang sehingga
mempermudah pembacaan jika terjadi reaksi, kecepatan anlisis tinggi, ketajaman
pemisaham yang meningkat, penghematan peralatan.
Langkah_langkah
Analisis kimia Kualitatif :
1).
Data Reduction (Reduksi Data)
Data
yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas.
2).
Data Display (Penyajian Data)
Setelah
data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data
primer dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, dan lain-lain. Sedangkan
penyajian data sekunder dapat dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat
naratif.
3).
Conclusion / Verification (Penarikan Kesimpulan / Verifikasi)
Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti akan
menjadi jelas.
2.
Analisis Kuantitatif
Analisi
kuantitatif sama dengan jumlah, -deals with the quantity (amount) of material,
berurusan dengan penetapan banyaknya suatu zat tertentu yang ada dalam sampel .
Zat yang ditetapkan, yang sering dirujuk sebagai kontituen yang diinginkan atau
analit, dapat merupakan sebagian kecil atau sebagian besar dari contoh yang
dianalisis.
Jika analisis itu merupakan lebih dari sekitar 1% dari sample, maka analisis
itu dianggap sebagai konstituen utama (major0. dianggap sebagai konstituen
kecil (minor), jika banyaknya antara 0,01-1% dari sample. Akhirnya, suatu zat
yang hadirnya kurang dari 0,01% dianggap sebagai konstituen runutan (trace).
Pengelompokan
analisis kuantitatif lain dapat didasarkan pada ukuran contoh yang tersedia
untuk analisis. Subdivisi itu tidak tajam benar, melainkan tumpang tindih
secara tak terasa, dan kasarnya adalah sebagai berikut: bila tersedia sampel
(contoh) seberat lebih dari 0,1 g, analisis itu disebut makro; analisis semi
mikro dilakukan terhadap sample yang beratnya antara 10-100 mg; analisis mikro
dilakukan terhadap sample yang beratnya 1-10 mg; dan analisis ultramikro
melibatkan sampel pada orde 1 mikrogram (1 mg = 10-6 g).
Umumnya
metode modern untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa tertentu secara
kuantitatif dilakukan dengan cara kalorimetri atau spektrofotometri. Berbagai
metode umumnya yang telah dikenal seperti pengukuran gula reduksi dengan metode
Nelson-Somogy atau DNS (Dinitro salisilat asam) dan pengukuran protein dengan
metode Biuret, Coomassie Blue, Follin-Ciocalteu dan lowry.
Pemilihan
metode tergantung pada pereaksi yang tersedia, macam sample dan sensitifitas
yang diinginkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah metode yang dipilih harus
cepat, mudah digunakan dan dapat untuk analisis sample pada waktu yang sama.
Metode Biouret pada analisa protein didasarkan pada kenyataan
bahwa senyawa yang berisi dua atau lebih ikatan peptida akan memberikan warna
biru ungu yang karakteristik bila direaksikan dengan larutan kupri sulfat dalam
alkali. Metode ini cukup baik untuk penentuan protein secara kuantitatif tapi
memerlukan jumlah protein yang relatif besar dalam kisaran 1-20 mg.
Sedangkan metode Coomassie Blue digunakan secara luas untuk
penentuan protein secara kuantitatif dengan menggunakan pereaksi Coomassie
Blue. Analisisnya sangat cepat, tepat, mudah digunakan dan bebas dari bahan
kimia lainnya. Metode Coomassie Blue dapat digunakan untuk analisis berbagai
sampel protein dan mempunyai kisaran sensitifitas 10-20 mg protein.
Pada
metode ini selanjutnya dilakukan pembuatan kurva standar atau kurva kalibrasi
dari dari dua metode analisis protein tersebut. Konsentrasi sampel dengan mudah
diperoleh berdasarkan kurva standar dan kurva stadar tersebut harus dibuat pada
setiap kali melakukan analisis, yaitu bersamaan dengan analisis sampel. Waktu
analisis yang berbeda akan menghasilkan pembacaan absorbansi yang berbeda
sehingga kurva standar yang diperoleh juga akan berbeda. Dalam analisis
kimia, dari hasil yang diperoleh sering kali dihadapkan kepada masalah yang
menyangkut limit deteksi, terutama bila konsentrasi suatu senyawa dalam sampel
terlalu kecil dan untuk meyakinkan bahwa data pengukuran sampel yang diperoleh
berbeda dengan data pengukuran blanko maka perlu ditentukan besar limit
deteksi.Limit deteksi adalah konsentrasi terendah yang dapat
ditentukan berbeda sangat nyata secara statistik dari pengukuran blanko. Limit
deteksi dihitung dari data pengukuran yang diperoleh pada kurva standar.
Penggunaan
Kimia Analitik
Kimia analitik tidak hanya digunakan
di bidang kimia saja, tetapi digunakan juga secara luas di bidang ilmu lainnya.Penggunaan
kimia analitik di berbagai bidangdiantaranya :
- Pengaruh komposisi kimia terhadap sifat fisik.
Efisiensi suatu katalis, sifat mekanis dan elastisitas suatu logam, kinerja suatu bahan bakar sangat ditentukan oleh komposisi bahan-bahan tersebut. - Uji kualitas.
Analisis kimia sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas udara di sekitar kita, air minum yang kita gunakan, makanan yang disajikan. Dibidang industri, analisis kimia digunakan secara rutin untuk menentukan suatu bahan baku yang akan digunakan, produk setengah jadi dan produk jadi. Hasilnya dibandingkan denganspesifikasi yang ditetapkan. Bidang ini disebut pengawasan mutu atau quality controll. - Penentuan konsentrasi bahan/senyawa yang bermanfaat
atau bernilai tinggi.
Analisis kimia digunakan pada penentuan kadar lemak dalam krim, kadar protein dalam suatu makanan atau bahan pangan, kadaruranium dalam suatu bijih tambang. - Bidang kedokteran.
Untuk mendiagnosis suatu penyakit pada manusia diperlukan suatu analisis kimia, sebagai contoh : tingkat konsentrasi bilirubin dan enzim fosfatase alkali dalam darah menunjukkan adanyagangguan fungsi liver. Tingkat konsentrasi gula dalam darah dan urin menunjukkan penyakit gula. - Penelitian.
Sebagian besar penelitian menggunakan kimia analitik untuk keperluan penelitiannya. Sebagai contoh pada penelitian korosilogam, maka ditentukan berapa konsentrasi logam yang terlarut ke dalam lingkungan air. Di bidang pertanian, suatu lahan pertanian sebelum digunakan, maka tingkat kesuburannya ditentukan dengan mengetahui tingkat konsentrasi unsur yang ada di dalam tanah,misalnya konsentrasi N, P, K dalam tanah.
1.Spektroskopi Inframerah
Spektroforometri infra merah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0,75-
1.000 μm atau pada bilangan gelombang 13.000-10 cm dengan
menggunakan alat spektrofotometer infra merah (Giwangsara, 2009).
2.Spektrofotometri UV
Spektrofotometri UV adalah pengukuran energi cahaya oleh suatu
sistem kimia pada panjang gelombang tertentu (Day, 2002).
Spektrofotometri UV menggunakan sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang
antara 200-400 nm (Rohman dan Gandjar, 2007).
KESIMPULAN
Senyawa difenhidramin HCl dapat dianalisis secara kualitatif menggunakan
metode spektroskopi inframerah dengan cara mengidentifikasi gugus fungsi yang
dihasilkan pada spectrum inframerah. 3.
Kadar senyawa difenhidramin HCl dapat ditentukan secara kuantitatif
dengan metode spektrofotometri UV pada panjang gelombang 258 nm. Konsentrasi
sampel difenhidramin HCl adalah 89,73 ppm dengan persentase kadar yaitu 35,748%
X. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SPEKTROFOTOMETRI Keterbatasan
Hukum Lambert Beer
Beberapa pengecualian ditemukan untuk menyamaratakan absorbansi
sebagai garis lurus. Di sisi lain, penyimpangan dari perbandingan langsung
diantara absorbansi dan konsentrasi ketika
b adalah konstan seringkali ditemukan. Beberapa penyimpangan ini
adalah dasar dan menunjukkan keterbatasan yang nyata dari hukum ini (Skoog, DA,
1996).
Kelebihan Spektrofotometer :
-Penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan
biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak dan
menggunakan sampel yang sedikit.
-Sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4
sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan
prosedur modifikasi yang pasti.
-Selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat
ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak
perlu. Keempat, ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang
ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai
5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan
perlakuan yang khusus.
-Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi.
-Caranya sederhana dan mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan
kinerjanya cepat dengan instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis.
-Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil.
Kekurangan Spektrofotometer :
Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan
kebersihan dari kuvet
Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang
>185 nm
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron
valensi dengan energy eksitasi rendah
Sinar yang dipakai harus monokromatis
Syarat senyawa yang dapat diukur oleh spektrofotometri:
Harus berbentuk larutan
Senyawa harus memiliki gugus kromofon, gugus pembawa warna
Memiliki ikatan rangkap terkonjugasi
Komentar
Posting Komentar